Beranda Tangerang Raya Kota Tangerang DPRD Kota Tangerang Minta PDAM Tirta Benteng Lakukan Investigasi dan Mitigasi Menyeluruh

DPRD Kota Tangerang Minta PDAM Tirta Benteng Lakukan Investigasi dan Mitigasi Menyeluruh

0
DPRD Kota Tangerang Minta PDAM Tirta Benteng Lakukan Investigasi dan Mitigasi Menyeluruh

TangerangMerdeka— DPRD Kota Tangerang menyoroti serius insiden kebocoran pipa jaringan distribusi utama (JDU) milik Perumda Tirta Benteng (TB) yang mengganggu pelayanan air bersih di wilayah Jatiuwung, Periuk, Cibodas, dan Karawaci.

Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, Arief Wibowo, mengatakan pimpinan dewan telah memanggil Direksi PDAM Tirta Benteng untuk meminta penjelasan dan langkah tindak lanjut. “Air adalah kebutuhan dasar. Insiden seperti ini tidak boleh terulang,” tegasnya.

Menurut Arief, DPRD meminta laporan investigasi lengkap terkait akar masalah dan dampak kebocoran. Dari laporan awal, kebocoran pertama terjadi saat pengalihan layanan dari PDAM TKR ke PDAM TB, ketika tekanan air dinaikkan agar bisa menjangkau wilayah ujung jaringan. “Langkah itu justru menyebabkan kebocoran di beberapa titik,” katanya.

Setelah perbaikan, kebocoran kembali terjadi di sekitar Simpang Tujuh akibat tekanan lalu lintas di atas pipa dan sambungan yang belum sempurna. Arief menegaskan perlunya pemetaan menyeluruh dan penguatan jaringan rawan kebocoran.

“Kami minta investigasi menyeluruh dan pendataan titik-titik pipa yang berpotensi bocor, agar segera diperkuat atau diperbaiki,” ujarnya. DPRD juga meminta PDAM menyiapkan rencana mitigasi dan cadangan layanan jika gangguan serupa terjadi.

Arief menilai kebocoran berulang menandakan lemahnya manajemen risiko PDAM TB. “Ini kejadian kedua pada jaringan distribusi utama. Manajemen harus lebih serius karena kami sudah memberi arahan mitigasi sejak awal,” katanya.

DPRD akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan arahan tersebut. “Kami ingin tahu sejauh mana tindak lanjut sudah dijalankan, berapa persen yang terealisasi, dan apa kendalanya,” ujarnya.

Arief juga menekankan pentingnya respons cepat terhadap dampak pelayanan. “PDAM harus proaktif mengantisipasi kebutuhan masyarakat, bukan baru bergerak setelah warga mengeluh,” ujarnya. Ia meminta PDAM berkoordinasi dengan aparat wilayah agar pasokan air melalui mobil tangki segera dikirim ke titik terdampak.

Selain itu, DPRD menekankan perlunya audit dan evaluasi berkala atas langkah perbaikan PDAM TB. “Audit investigasi harus dilakukan untuk mengidentifikasi risiko dan memastikan tindak lanjut berjalan efektif,” pungkas Arief. (made)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini