Beranda Tangerang Raya Kota Tangerang Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang Ingatkan Program MBG Berjalan Optimal dan Aman bagi Masyarakat

Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang Ingatkan Program MBG Berjalan Optimal dan Aman bagi Masyarakat

0
Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang Ingatkan Program MBG Berjalan Optimal dan Aman bagi Masyarakat

TangerangMerdeka – Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, Yeni Kusumaningrum, menyampaikan harapannya agar pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan pengadaan Sentra Pemberian Pangan Gizi (SPPG) di Kota Tangerang dapat berjalan dengan baik, aman, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Yeni menuturkan, program ini merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan mendukung terwujudnya generasi Indonesia Emas di masa depan. Ia menilai banyak pelaksana program MBG di lapangan telah bekerja dengan baik dan profesional.

“Saya tidak mengatakan program MBG ini tidak bagus. Justru saya melihat banyak pengelolaan yang baik, dari adanya ahli gizi, akuntan, sampai sistem administrasi yang tertata. Itu patut diapresiasi,” ujar Yeni, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Tangerang, Rabu, 13 November 2025.

Meski demikian, Yeni tetap mengingatkan agar semua pihak memperhatikan aspek keamanan pangan. Menurutnya, meskipun sebagian besar pelaksanaan berjalan baik, tidak boleh ada satu pun kasus yang menimbulkan risiko bagi penerima manfaat, terutama anak-anak.

“Ada banyak yang bagus, tapi kita tetap harus waspada. Walaupun hanya satu persen kasus, itu tetap harus dihindari karena menyangkut keselamatan. Jangan sampai ada anak yang keracunan atau sakit. Targetnya harus zero kasus, supaya masyarakat benar-benar merasa aman,” tegasnya.

Yeni juga berharap pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait dapat memenuhi standar dan kualifikasi yang ditetapkan pemerintah pusat, mulai dari aspek keamanan pangan, keberadaan ahli gizi, hingga tenaga akuntan profesional agar pengelolaan berjalan sesuai ketentuan.

“Dengan maraknya pengadaan SPPG di Kota Tangerang, harapannya semua kualifikasi dari pusat bisa dipenuhi. Misalnya harus ada ahli gizi, akuntan, dan sistem keamanan yang baik. Jangan setengah-setengah,” tambahnya.

Menurut Yeni, pengelolaan program seperti MBG dan SPPG memerlukan keahlian dan tanggung jawab besar. Karena itu, ia menekankan pentingnya melibatkan pihak-pihak yang kompeten dan memahami standar pengelolaan pangan bergizi.

“Saya melihat dinamika di lapangan, pengelolaan SPPG itu tidak mudah. Maka harus ditangani oleh orang-orang yang berkompeten. Pokoknya di Kota Tangerang harus aman dan zero kasus,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini