TangerangMerdeka – Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, Yeni Kusumaningrum, mendorong agar pelatihan bagi calon pengantin terus ditingkatkan sebagai langkah strategis dalam membangun kesadaran kesehatan sejak dini. Menurutnya, pendidikan kesehatan bagi calon pengantin menjadi fondasi penting untuk menekan angka kematian ibu, kematian bayi, serta kasus stunting di masa depan.
Hal ini disampaikan Yeni saat menanggapi momentum peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2025. Ia menilai bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045 harus dimulai dari keluarga yang sehat dan memiliki pemahaman baik mengenai kesehatan reproduksi.
“Kesehatan menuju Indonesia Emas 2045 harus dimulai dari pelatihan calon pengantin. Dari sana mereka akan tahu bagaimana menjaga kesehatannya, memahami kewajibannya terhadap anak, dan menjaga kesehatan diri agar dapat melahirkan generasi yang berkualitas,” ujar Yeni saat ditemui di Gedung DPRD Kota Tangerang, Rabu, 12 November 2025.
Yeni menambahkan, program pelatihan calon pengantin tidak hanya berfokus pada kesiapan mental dan spiritual, tetapi juga mencakup edukasi tentang gizi, kesehatan reproduksi, serta pola hidup sehat. Dengan begitu, calon orang tua dapat lebih siap dalam menjalani kehamilan dan membesarkan anak dengan baik.
“Ketika calon pengantin memahami pentingnya kesehatan, maka mereka akan lebih sadar untuk bersikap preventif dan menjaga pola hidup sehat. Insyaallah, dari situ akan lahir anak-anak yang sehat dan memiliki daya saing tinggi,” jelasnya.
Selain itu, Yeni juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kota Tangerang. Ia mengapresiasi capaian daerah yang telah berhasil menekan angka tersebut hingga berada di tingkat rendah dibandingkan wilayah lain di Provinsi Banten.
“Alhamdulillah, dibandingkan daerah lain seperti Lebak yang masih mencatat ratusan kasus, Kota Tangerang angka kematian ibunya sudah di bawah 10. Ini capaian yang patut disyukuri, tapi tetap harus dijaga dan ditingkatkan,” ungkapnya.
Menurut Yeni, peningkatan pengetahuan masyarakat, terutama melalui pendidikan dan sosialisasi kesehatan, menjadi faktor utama keberhasilan dalam menekan angka kematian ibu dan bayi serta mencegah stunting. Ia berharap kegiatan edukatif seperti training calon pengantin bisa terus diperluas jangkauannya.
“Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat tentang kesehatan, maka semakin kecil risiko masalah kesehatan yang serius. Karena itu, edukasi seperti pelatihan calon pengantin harus terus dilakukan secara berkesinambungan,” pungkas Yeni.